Setahun sudah aku tinggal di
tanah Sumba ini. Itu artinya setahun sudah aku meninggalkan my dream job, dan mengikuti suamiku
tercinta yang mengabdi di sini. Aku sekarang menjadi ibu rumah tangga tapi
belum ada anak, stay at home dan
bergulat dengan pekerjaan rumah tangga yang tiada habis-habisnya.
Kalau di tulisan terakhirku
tentang jobseeker story dulu aku bercerita
tentang perjuanganku mendapatkan pekerjaan yang sesuai passion, dan bagaimana tantangan-tantangan yang aku hadapi dari
orang-orang sekitar ketika aku mengambil pekerjaan itu, sekarang tantangannya
lebih lagi. Kalo dulu orang-orang, khususnya ortu dan kakak2ku meragukan
pilihanku karena mengambil pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikanku, dengan gaji yang mereka anggap “kurang sesuai untuk S2”, kebayang
kan sekarang respon mereka gimana setelah aku resign dari pekerjaanku?